bantenraya.co | SERANG
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat adanya peningkatan signifikan dalam jumlah kasus tuberkulosis (TBC) selama dua tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada tahun 2023 mencapai 113%, dengan tingkat penemuan kasus TBC sebesar 133%. Namun, cakupan Terapi Pencegahan TBC (TPT) masih tergolong rendah, hanya 1%.
Memasuki tahun 2024, angka tersebut terus meningkat dengan capaian SPM mencapai 131%, penemuan kasus TBC naik menjadi 138%, dan cakupan TPT melonjak signifikan menjadi 56%.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris Dinas (Sekdis) Dinkes Kota Serang, dr. Teja Ratri, menjelaskan bahwa TBC merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh.
“TBC menjadi salah satu masalah utama kesehatan masyarakat karena tingginya angka kejadian, tingkat kematian, serta dampaknya terhadap produktivitas usia kerja,” ujarnya, Kamis (20/3/2025).
Melihat tren peningkatan ini, dr. Teja mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap penyebaran TBC dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, penurunan berat badan, serta keringat malam berlebih.
“TBC bisa dicegah dan disembuhkan dengan deteksi dini serta pengobatan yang tepat. Mari bersama-sama kita wujudkan Kota Serang bebas TBC!” tutupnya.
Dinkes Kota Serang terus menggalakkan program pencegahan dan penanganan TBC, termasuk dengan meningkatkan cakupan terapi pencegahan dan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. (hed/FB/ris)