Pembongkaran Pagar Laut oleh TNI, Persaudaraan Tani-Nelayan Kecam Pernyataan Menteri KKP

Minggu, 19 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

bantenraya.co | TANGERANG

Ketua Kompartemen Kelembagaan dan Advokasi Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (Petani), TB Utomo, mengecam keras pernyataan kontroversial Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, terkait tindakan TNI AL yang membongkar pagar laut di perairan Tangerang.

Trenggono menyebut, pembongkaran sebagai ‘penghilangan barang bukti’. Hal tersebut dinilai lemahnya koordinasi KKP serta bentuk penistaan terhadap institusi TNI AL.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pernyataan itu bentuk pelecehan terhadap institusi militer. TNI AL sebagai garda terdepan pertahanan negara, yang seharusnya dihormati sebagai mitra strategis dalam menjaga kelestarian laut dan kedaulatan maritim,” tegasnya.

TB Utomo menjelaskan, tindakan TNI AL membongkar pagar laut sesuai dengan tugas dan fungsi menindak tegas praktik-praktik yang melanggar hukum di wilayah laut.

Pagar laut ilegal tersebut mengancam ekosistem perairan, menghalangi akses nelayan kecil, dan melanggar hak atas laut sebagai ruang publik.

“Alih-alih memberikan dukungan, Menteri KP justru melempar tuduhan yang tidak berdasar,” tambahnya.

Baca Juga :  Pemprov Banten Berencana Bangun TPST di Cileles

Ia juga menyoroti lambannya respons Menteri KP terhadap isu-isu strategis di sektor kelautan dan perikanan.

Menurutnya, polemik ini mencerminkan buruknya koordinasi antara Kementerian KP dan TNI AL, yang seharusnya memiliki visi yang sama dalam menjaga kedaulatan laut.

“Seharusnya Menteri KP tidak memperkeruh situasi, tetapi segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki komunikasi lintas institusi,” ujarnya.

Ia mengingatkan, pernyataan Menteri KP tersebut tidak hanya menurunkan kepercayaan publik, tetapi juga berpotensi melemahkan moral satuan TNI AL yang telah berjasa besar dalam menjaga keamanan laut.

“Menteri Trenggono harus sadar kinerjanya diawasi oleh rakyat. Komentar yang asal-asalan hanya akan menciptakan kegaduhan baru,” imbuhnya.

Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia mendesak Presiden Prabowo Subianto, untuk segera mengevaluasi kinerja Menteri KP sebagai bagian dari agenda 100 hari kerja.

“Presiden harus tegas. Menteri yang tidak mampu bersinergi dengan instansi lain hanya akan menjadi penghambat pencapaian visi besar maritim Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, evaluasi ini harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk dengan mempertimbangkan pergantian menteri jika terbukti tidak mampu memenuhi target-target prioritas di sektor kelautan dan perikanan.

Baca Juga :  Gelar LKBA, Camat Ciomas Sarankan Tingkatkan Kepedulian Terhadap Lingkungan

“Kami berharap presiden bertindak tegas demi menjaga keharmonisan antar lembaga dan mengutamakan kepentingan rakyat, terutama nelayan kecil yang bergantung pada keberlanjutan laut,” katanya.

Selain mengecam pernyataan tersebut, Persaudaraan Tani-Nelayan juga mengapresiasi langkah TNI AL yang telah bertindak cepat dalam melindungi kepentingan publik dan menjaga kelestarian laut.

“Kami mendukung penuh TNI AL dan berharap tindakan serupa terus dilakukan untuk menegakkan hukum di sektor maritim,” katanya.

Ia menegaskan koordinasi yang solid antara kementerian, lembaga, dan satuan pertahanan sangat penting untuk mendukung program kerja Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertama kepemimpinannya.

“Kelemahan koordinasi yang ditunjukkan Menteri Trenggono ini harus menjadi peringatan keras agar ke depannya tidak ada lagi pejabat publik yang bekerja tanpa visi bersama demi rakyat,” tutupnya. (*)

Penulis : Mar

Editor : Chan

Berita Terkait

Dukung UMKM, Sekda Imbau ASN Pakai Sepatu Batik Tangerang
Imbas Tabung Gas 3 Kilogram Langka, Antrian Warga Mengular
Elpiji 3 Kilogram di Kresek Tembus Harga Rp 30 Ribu Per Tabung
Banjir Rendam Kampung Cilampe, Lurah Salembaran Jaya Pantau Warga Terdampak
Gas Melon Langka, Warga Tangerang Merana
Persaudaraan Tani-Nelayan Desak Aparat Waspadai Konflik Horisontal Pagar Laut
MDMC Kabupaten Tangerang Bantu Evakuasi Korban Banjir Rajeg
Warga Balaraja Keluhkan Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram
Berita ini 58 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 19:24 WIB

Dukung UMKM, Sekda Imbau ASN Pakai Sepatu Batik Tangerang

Senin, 3 Februari 2025 - 19:19 WIB

Imbas Tabung Gas 3 Kilogram Langka, Antrian Warga Mengular

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:52 WIB

Elpiji 3 Kilogram di Kresek Tembus Harga Rp 30 Ribu Per Tabung

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:12 WIB

Banjir Rendam Kampung Cilampe, Lurah Salembaran Jaya Pantau Warga Terdampak

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:46 WIB

Gas Melon Langka, Warga Tangerang Merana

Berita Terbaru

Banten Raya

Suami Istri Pengedar Pil Koplo Dicokok Polisi di Hotel

Sabtu, 8 Feb 2025 - 16:11 WIB

Serang Raya

Biadab, Korban Lakalantas Malah Diperkosa

Sabtu, 8 Feb 2025 - 16:01 WIB