Oleh: Ahmad Arif Agustin, M.H.
Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa para pejuang yang telah berjuang memerdekakan negeri ini.
Momentum ini bukan hanya sekadar mengenang, tetapi juga untuk menginspirasi masyarakat, khususnya generasi milenial agar tetap membangun peradaban dengan ilmu dan semangat kejuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pahlawan nasional adalah tonggak sejarah yang membimbing kita melangkah ke depan, dan mereka patut diapresiasi setiap saat.
Peringatan Hari Pahlawan bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai ajang refleksi bagi masyarakat Indonesia.
Kita dapat memetik inspirasi dari semangat perjuangan para pahlawan, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Tan Malaka, Cut Nyak Dien, HOS Tjokroaminoto, Sultan Syahrir, Jendral Soedirman, Agus Salim, Tjut Meutia, Muhammad Natsir dan banyak lainnya.
Mereka tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan fisik, tetapi juga untuk kebebasan berpikir, berpendapat, dan belajar. Semangat ini menuntun kita untuk membangun peradaban dengan ilmu pengetahuan sebagai fondasinya.
Momentum 10 November, menjadi momentum pntingnya ilmu pengetahuan sebagai kunci dalam membangun peradaban yang berkualitas dan berkelanjutan. Ia mel
Pendidikan yang baik membuka pintu lebar-lebar bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Pahlawan nasional yang banyak berasal dari latar belakang intelektual yang menunjukkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam menghadapi tantangan zaman.
Peradaban yang kita bangun tidak hanya terbatas pada perkembangan teknologi dan ekonomi, tetapi juga pada peningkatan kualitas manusianya.
Nah, ilmu pengetahuan memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberlanjutan. Dengan ilmu, kita dapat memproyeksikan masa depan, dengan ilmu juga kita mampu merancang solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan kompleks di masyarakat, seperti kemiskinan, ketidakadilan (hukum), kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
Pentingnya ilmu pengetahuan dalam membangun peradaban tidak hanya terlihat dalam aspek ekonomi dan teknologi, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan moral individu.
Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga yang memiliki nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan empati.
Pahlawan nasional memberikan contoh bahwa keberanian dan kebijaksanaan dapat bersinergi dengan ilmu pengetahuan untuk mencapai kesejahteraan dan kedamaian. Bung Arya menyebutnya dengan istilah “Panca Triastika, yaitu: Keberanian, Kapasitas dan Integritas”.
Melalui peringatan Hari Pahlawan, mari kita tingkatkan semangat kecintaan pada ilmu pengetahuan. Bangun peradaban yang kokoh, bukan hanya dalam segi infrastruktur fisik, tetapi juga dalam nilai-nilai kehidupan yang menjunjung tinggi martabat manusia (human dignity).
Dengan ilmu pengetahuan sebagai panduan (guide star), kita dapat melanjutkan perjuangan para pahlawan nasional untuk mencapai cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Peringatan ini juga menjadi momentum untuk menilai sejauh mana kita telah mewarisi semangat dan tekad para pahlawan. Pendidikan dan berorganisasi adalah kunci untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
Oleh karena itu, marilah kita terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan sistem pendidikan, memfasilitasi akses ilmu pengetahuan, dan mengembangkan generasi yang berkualitas.
Hari Pahlawan Nasional bukan hanya tentang kenangan, tetapi juga panggilan untuk terus berjuang dan membangun.
Semangat pahlawan nasional harus terus membakar semangat kita terutama kaum millenial dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dengan ilmu pengetahuan sebagai tiang utama, mari kita bersama-sama melanjutkan peradaban yang berakar pada kejuangan, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat.
Penulis Adalah: Aktivis Muda Tangerang.
Penulis : mas
Editor : dwi teguh
