bantenraya.co | JAKARTA
Saat ini nama Andrea Henriette Marcella sedang dicari banyak orang karena sempat muncul di sejumlah acara TV diantaranya Rumpi No Secrett hingga Lapor Pak yang berada di stasiun TV Trans7 dan Trans TV.
Andrea Henriette sebelum melebarkan karier di stasiun TV, dirinya adalah seorang DJ.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Andrea sendiri merupakan seleb TikTok yang saat ini telah memiliki pengikut lebih dari 348 ribu dengan 6,3 juta disukai, dan juga 87 ribu pengikut di Instagram.
Konten yang terdapat pada TikTok dan Instagramnya biasanya tentang Budaya dan Bahasa Jawa atau hal-hal yang sedang viral.
Andrea Sendiri dulunya pernah tinggal di Salatiga, Jawa Tengah, dan kini ia dikenal mahir 17 bahasa.
Adapun bahasa yang ia kuasai termasuk Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Manado, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang hingga Bahasa India.
Perempuan tersebut merupakan blasteran Inggris yang lahir pada tahun 1998. Andrea Henriette mengaku memiliki paras bule lantaran ayahnya orang Inggris, namun demikian ia mengaku tidak fasih berbahasa Inggris.
Andrea lahir dan besar di Salatiga, Jawa Tengah. Ia mengungkapkan penyebab tak fasih berbahasa Inggris. “Karena sama papa lost contact. Papa meninggal sudah lama banget,” ungkap Andrea.
Andrea yang saat ini tinggal di Semarang, Jawa Tengah justru lebih fasih berbahasa Jawa. Ibunya sebenarnya mengajarkan ia bahasa Inggris dan kakek neneknya juga menanyakan kendalanya. “Tapi ya emang enggak nyantol-nyantol, susah,” ujar Andrea Henriette. Untuk mendalami Bahasa Inggris, Andrea sempat kursus selama dua tahun
Pasalnya ia sempat mendapat bullying karena parasnya dan kemampuan berbahasa Inggrisnya tidak sejalan. Seiring perkembangan medias sosial, Andrea berhenti kursus dan memperlajari bahasa Inggris secara online. Kendati demikian, Andrea Henriette menguasai 17 bahasa yang rata-rata adalah bahasa Asia.
Menguasai banyak bahasa tentu bukan bukan hal mudah bagi kebanyakan orang. Namun Andrea Henriette berhasil menguasai banyak bahasa dengan memrpaktekkan caranya sendiri.
Menurut ibu satu anak ini, mempelajari bahasa dimulai dari ketertarikan. Setelah adanya minat pada bahasa tertentu, Andrea Henriette kemudian mempelajarinya supaya memahami ketika ada orang berbicara dengan bahasa itu.
Menurutnya, ada bahasa yang dipelajari dengan cara kursus, tapi ada pula bahasa yang dipelajarinya secara otodidak atau belajar secara mandiri. Dengan belajar yang diawali oleh adanya ketertarikan dari dalam diri, Andrea Henriette tidak merasa terbebani.
Setelah mempelajari bahasa-bahasa itu, Andrea Henriette kemudian berusaha mempraktekkannya secara langsung. “Aku komunikasi langsung saat keluar negeri. Selebihnya pelajari (ngomong) sendiri,” katanya. (*)
Penulis : yop
Editor : dwi teguh