bantenraya.co | LEBAK
Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kesehatan setempat menyatakan jika Lebak terbebas dari penyebaran penyakit malaria setelah memperoleh sertifikat Eliminasi Malaria sejak 2021.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Budi Mulyanto mengatakan masyarakat di daerah ini sudah terbebas dari penyebaran penyakit malaria sejak tahun 2021 sampai sekarang, namun tetap masih rentan terhadap serangan penyebaran penyakit menular tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita sudah dinyatakan terbebas dari penyakit Malaria. Namun begitu, kita masih rentan terhadap penularan penyakit Menular itu,” kata dr Budi, Rabu (08/01/2025).
Namun, kasus penyebaran malaria masih ditemukan pada orang dari luar daerah baik secara individu maupun kelompok.
Karena itu, Dinkes Lebak mengoptimalkan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dengan melakukan surveilans malaria secara aktif yang melibatkan puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.
Selain itu juga petugas kesehatan selalu melakukan pengamatan secara sistematis dan terus menerus untuk menemukan diagnosis malaria, terutama pada kelompok migrant worker atau penduduk yang bermigrasi dari daerah endemik malaria. Sebab, tetangga Provinsi Banten sebagai daerah endemik malaria yakni Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, sehingga menjadi kewaspadaan dini penyebaran malaria itu.
“Kita tetap melakukan pemantauan karena kita bertetangga dengan daerah endemik seperti Lampung. Sehingga kita tetap waspada,” ucap dr Budi lagi.
Oleh sebab itu, pihaknya melakukan pencegahan kasus malaria dari luar daerah agar tidak menyebar kepada masyarakat Kabupaten Lebak dengan melakukan pemeriksaan skrining.
Di antaranya pemeriksaan skrining itu bagi tenaga kerja dari luar daerah yang endemik malaria.
Ia mengatakan, penyakit malaria merupakan jenis penyakit menular yang bisa menimbulkan kematian jika penderita tidak segera diberikan pengobatan.
Penyakit malaria di Kabupaten Lebak sebelumnya daerah endemik malaria di sekitar pesisir pantai selatan Kabupaten Lebak, karena populasi nyamuk anopheles berkembangbiak di laguna-laguna pantai.
Untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan petugas medis pihaknya setiap tahun mengadakan pelatihan bimbingan teknis bagi petugas laboratorium dan petugas lapangan agar dapat terdeteksi munculnya gejala penyakit malaria tersebut. Pelatihan ini diharapkan mampu bertindak cepat untuk menanggulangi penularan penyakit malaria.
“Kami tetap mengoptimalkan pemeriksaan skrining kepada pekerja dari luar daerah khususnya di daerah endemik malaria agar tidak menyebar di wilayah Lebak,” tutupnya.
Camat Bayah, Dadan mengatakan, di daerah binaannya tidak ditemukan warga yang menderita Malaria. Namun begitu, seiring arahan dari Pemkab Lebak, pihaknya tetap melakukan pemantauan, karena Bayah merupakan daerah yang berbatasan dengan Jawa Barat. (Eem/TR)