bantenraya.co | PANDEGLANG
Sekitar 250 kilometer jalan di Kabupaten Pandeglang, Banten, masih berada dalam kondisi rusak dan jauh dari standar ideal. Angka tersebut setara dengan 32 persen dari total panjang ruas jalan di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang, Andrian Wisudawan, mengatakan kerusakan tersebar di seluruh kecamatan, namun kondisi terparah berada di wilayah selatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terutama di daerah selatan karena medannya panjang dan kerusakannya cukup parah. Misalnya di Kecamatan Cimanggu, satu ruas penuh mengalami kerusakan,” ujar Andrian kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, perbaikan tidak bisa dilakukan serentak karena keterbatasan anggaran daerah. Sebagian besar rencana pembangunan infrastruktur jalan masih bergantung pada bantuan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Banten, serta dukungan dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kalau kita paling mengandalkan program seperti Bang Andra atau program kementerian. Kalau ada bantuan CSR yang bisa membantu pemda memperbaiki jalan, tentu masyarakat akan sangat terbantu,” tegasnya.
Andrian menuturkan, kebutuhan biaya untuk perbaikan jalan cukup besar, sementara kemampuan fiskal daerah masih terbatas. Dampaknya, sejumlah ruas jalan prioritas belum dapat disentuh pembangunan.
“Pengerjaan fisik infrastruktur jalan cukup berat mengingat kondisi anggaran yang terbatas,” pungkasnya.
Pemkab Pandeglang berharap dukungan lintas sektor dapat mempercepat penanganan jalan rusak, mengingat akses transportasi menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat, terutama di wilayah dengan mobilitas ekonomi tinggi. (Hab)