bantenraya.co | SERANG
Sejumlah bangunan di SMP Negeri 2 Cikeusal, Kabupaten Serang, mengalami kerusakan parah sejak Februari 2024. Kejadian tersebut menyebabkan beberapa ruang kelas, musala, dan ruang penyimpanan peralatan penunjang pendidikan ambruk, memaksa siswa untuk belajar di laboratorium komputer dan aula sementara.
Penjaga sekolah, Edi Suhendra, menjelaskan bahwa kerusakan bangunan terjadi secara bertahap dan semakin parah akibat kondisi bangunan yang sudah lapuk. Pada Sabtu, 18 Januari 2025, salah satu bangunan ambruk setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Edi menambahkan, ambruknya tiga ruang kelas yang terjadi hampir setahun lalu belum juga mendapat penanganan rehabilitasi atau renovasi yang memadai.
“Banyak bangunan yang dibiarkan rusak, karena keterbatasan anggaran yang ada,” kata Edi.
Meskipun kerusakan terjadi saat libur sekolah, sehingga tidak ada korban di kalangan siswa, kondisi bangunan yang semakin parah membuat sekolah kesulitan melakukan aktivitas belajar yang normal.
Berdasarkan pantauan di lokasi, puing-puing bekas reruntuhan masih berserakan di sekitar bangunan yang ambruk. Edi berharap, rehabilitasi dan renovasi segera dilaksanakan agar siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman. “Kami berharap renovasi segera dilakukan agar siswa dapat belajar seperti sedia kala,” harapnya, kemarin.
Terkait upaya rehabilitasi, Edi mengungkapkan informasi yang diterimanya bahwa renovasi bangunan sekolah yang ambruk baru akan dilaksanakan tahun ini, meskipun belum jelas berapa banyak ruangan yang akan direhabilitasi.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya, belum memberikan respon terkait status rehabilitasi bangunan SMPN 2 Cikeusal. (hed/FB/ris)