LEBAK | bantenraya.co
Kabupaten Lebak akan segera mendapat bantuan pengelolaan sampah melalui program Local Service Delivery Improvement Project (LSDP). Program yang didukung Bank Dunia ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan publik, khususnya dalam bidang Solid Waste Management (SWM).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Melalui program tersebut, Kabupaten Lebak akan memiliki dua Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) dengan kapasitas 150 ton per hari, serta lima Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berkapasitas masing-masing 10 ton per hari. Hasil pengolahan sampah nantinya akan berupa RDF (Refuse-Derived Fuel) atau bahan bakar turunan sampah yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti batu bara.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak, Nana Mulyana, menyambut baik adanya program ini. Menurutnya, keberadaan fasilitas pengolahan sampah akan menjadi solusi nyata dalam mengatasi persoalan penumpukan sampah di Lebak.
“Alhamdulillah, Kabupaten Lebak menjadi salah satu penerima manfaat program LSDP. Sampah yang diolah akan menghasilkan RDF dan sudah ada perusahaan yang siap menampung, yakni PT Cemindo Gemilang, pabrik semen Merah Putih di Bayah. Kebutuhan RDF di PT Cemindo mencapai 500 ton per hari. Dengan adanya fasilitas ini, kami pastikan penumpukan sampah di Lebak tidak akan terjadi lagi,” ujar Nana, Kamis (21/08/2025).
Ia menambahkan, selain menjaga kebersihan lingkungan, program ini juga akan mengurangi polusi, khususnya dari sampah plastik, sekaligus memberi nilai tambah ekonomi dari hasil pengolahan sampah.
“Target kami, pada awal tahun 2026 fasilitas ini sudah dapat beroperasi. Selain meningkatkan efektivitas sistem pengelolaan sampah, keberadaan TPS 3R juga akan memberdayakan masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah sejak dari sumbernya,” ucapnya.
Program LSDP sebelumnya telah berjalan di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Luwu Timur dan Malang. Kini, Lebak menjadi salah satu daerah di Provinsi Banten yang menyiapkan langkah menuju sistem pengelolaan sampah modern dan berkelanjutan.
Asisten Daerah (Asda) II Pemkab Lebak, Ajis Suhendi, membenarkan bahwa Lebak mendapat bantuan dari Bank Dunia melalui program pengelolaan sampah Solid Waste Management. (jat/dam)










