banternraya.co | Lebak
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, terus mengendalikan inflasi guna meningkatkan daya beli masyarakat sehingga terpenuhi kebutuhan konsumsi pangan keluarga.
Karenanya, keberhasilan mengendalikan Inflasi saat ini berdampak kepada saya beli masyarakat yang relatif stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita mengapresiasi daya beli masyarakat hingga kini relatif stabil, karena inflasi bisa dikendalikan,” kata Asisten Daerah (Asda) II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, pada Setda Lebak, Ajis Suhendi, kepada wartawan, Kamis (04/7/2024).
Kata Ajis, Pemerintah Kabupaten Lebak saat ini mampu mengendalikan inflasi pada Januari 2024 dari 4,14 persen menurun pada Mei menjadi 2,1 persen. Dari 2,1 persen itu kembali menurun pada Juni 2024 menjadi 1,37 persen.
Selama ini, kata dia, nilai inflasi di Kabupaten Lebak berhasil dikendalikan di bawah nasional 2,51 persen juga di bawah provinsi 2,49 persen.
“Kami mampu mengendalikan inflasi sehingga daya beli masyarakat Kabupaten Lebak relatif stabil dan normal,” katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan Perum Bulog untuk pengendalian inflasi.
Diantaranya merealisasikan pasar murah, penyaluran bantuan sosial bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berupa bantuan beras.
Selanjutnya, gerakan pangan murah juga ketersediaan pasokan bahan pokok dan stabilitas harga di pasaran.
Di Kabupaten Lebak hingga kini tidak ditemukan ada kerawanan pangan sehingga inflasi bisa dikendalikan.
“Kami minta petani dapat mengoptimalkan lahan untuk ditanami padi, hortikultura dan palawija untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat,” pungkas Ajis.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Lebak, Orok Sukmana mengatakan, kegiatan pasar murah yang dilakukan Pemerintah Daerah diyakini menjadi salah satu faktor yang membantu mengendalikan inflasi. (Jat)
Penulis : red
Editor : red