bantenraya.co | PEKANBARU
Ketua Umum Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Suryansyah, secara resmi meluncurkan buku berjudul Dibuang Sayang, Cerita di Balik Cerita dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025. Acara ini berlangsung di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, Riau, pada Jumat, 7 Februari 2025.
Peluncuran buku ini sekaligus menjadi ajang bedah buku yang dimoderatori oleh wartawan senior TB Adhi. Hadir pula sebagai pembahas, Prof. Rajab Ritonga, yang juga merupakan penyunting buku tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam diskusi yang berlangsung interaktif, para perwakilan Siwo dari berbagai provinsi menyampaikan pertanyaan kepada Suryansyah. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah alasan di balik pemilihan judul Dibuang Sayang, Cerita di Balik Cerita. Banyak peserta juga memberikan apresiasi atas kegigihan Suryansyah dalam menuangkan pengalaman jurnalistiknya sebagai wartawan olahraga ke dalam sebuah buku.
Pengalaman Jurnalistik yang Menginspirasi
Suryansyah mengungkapkan bahwa buku ini merupakan rangkuman dari pengalamannya selama menjadi wartawan olahraga, terutama saat menjabat sebagai redaktur desk bola internasional di Tabloid GO.
“Saya menulis buku ini berdasarkan pengalaman pribadi. Dulu, penyimpanan data tidak semudah sekarang. Bahkan, saya sempat melengkapi tulisan tentang Piala Dunia Jerman 2006 melalui studi literasi di Perpustakaan Nasional Salemba,” ujar Suryansyah.
Prof. Rajab Ritonga turut memberikan dorongan semangat kepada para wartawan yang hadir agar tidak ragu menulis buku.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tidak menulis, dia akan hilang dari masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” kata Prof. Rajab Ritonga, mengutip pernyataan Pramoedya Ananta Toer.
Dampak dan Inspirasi
Buku Dibuang Sayang, Cerita di Balik Cerita mendapat dukungan dari Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) serta OSO Group. Kehadiran buku ini juga memberikan inspirasi bagi banyak wartawan, termasuk Ketua Siwo PWI Bangka Belitung, Rudi Syahwani.
“Saya sangat terinspirasi untuk menulis buku setelah melihat karya Suryansyah. Ini memotivasi saya untuk semakin melengkapi data dan dokumentasi hasil liputan agar bisa dituangkan dalam sebuah buku,” ungkap Rudi.
Perjalanan Karier Suryansyah
Suryansyah lahir di Jakarta pada 20 Desember 1967. Perjalanannya di dunia jurnalistik dimulai saat kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. Ia meniti karier sebagai penulis lepas di beberapa media nasional sebelum akhirnya bergabung dengan Tribun Olahraga, Republika, dan Tabloid GO.
Sepanjang kariernya, Suryansyah telah meliput berbagai ajang olahraga internasional, termasuk Piala Eropa dan Piala Dunia. Ia pernah mewawancarai legenda sepak bola seperti David Beckham, Sir Alex Ferguson, dan Davor Suker.
Selain aktif di dunia jurnalistik, Suryansyah juga terlibat dalam organisasi wartawan olahraga. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Siwo PWI Pusat (2018-2023) dan saat ini menjadi Pemimpin Redaksi Monitor Depok serta anggota Forum Pimred SMSI.
Buku Dibuang Sayang, Cerita di Balik Cerita menjadi salah satu karyanya yang membagikan pengalaman serta wawasan tentang dunia jurnalistik olahraga. Dengan gaya penulisan feature, buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi wartawan muda serta mereka yang bercita-cita menjadi jurnalis olahraga.(rls/hmi)