bantenraya.co | TANGERANG
Suasana siang di Taman Prestasi, Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang tampak berbeda dari biasanya. Alih-alih sekadar tempat bersantai, taman itu menjelma menjadi ruang literasi terbuka, dipenuhi anak-anak muda yang larut dalam bacaan.
Mereka adalah bagian dari Tangerang Book Party, komunitas literasi yang rutin menggelar kegiatan membaca dan diskusi buku di ruang publik setiap akhir pekan. Kegiatan dimulai dengan sesi silent reading, dilanjutkan dengan berbagi cerita dan diskusi santai seputar buku yang telah dibaca.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tujuannya bukan hanya membaca, tapi juga membangun kebiasaan berdiskusi dan saling berbagi pandangan. Komunitas ini terbuka untuk siapa saja yang ingin tumbuh bersama lewat literasi,” ujar Monica Bunga Lein, Ketua Tangerang Book Party.
Dari pelajar SMA hingga pekerja, komunitas ini menjadi ruang aman dan inklusif untuk saling bertukar wawasan. Monica berharap kehadiran komunitas ini mampu menumbuhkan budaya baca, terutama di ruang publik yang mudah dijangkau masyarakat.
Tenggara, seorang mahasiswa yang rutin mengikuti kegiatan ini, mengaku mendapatkan banyak manfaat. “Diskusinya selalu menarik. Kita jadi punya banyak perspektif baru dari buku-buku yang mungkin nggak akan kita baca sendiri,” ujarnya.
Menariknya, Tangerang Book Party juga menghadirkan perpustakaan kecil yang dibangun dari sumbangan para anggota. Buku-buku tersebut bisa dibaca langsung di lokasi, membuat siapa pun bisa menikmati literasi tanpa harus membawa buku sendiri.
Tak hanya itu, dalam waktu dekat komunitas ini akan menggelar Malam Sastra Vol.3 pada 13 September 2025 di Van Koffie, Kota Tangerang. Acara ini menjadi wadah ekspresi sastra melalui pembacaan puisi, musikalisasi, hingga diskusi karya.
Lewat konsistensi dan semangat kolaborasi, Tangerang Book Party membuktikan bahwa budaya baca bisa tumbuh subur di tengah kota — asalkan ada ruang, komunitas, dan semangat untuk terus belajar bersama.(fj)