bantenraya.co | TANGERANG
Kiriman karangan bunga bertuliskan “Hak Dosen dan Karyawan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT)” yang dikirimkan pada Selasa, 24 Desember 2024, menuai perhatian publik.
Pasalnya, isu keterlambatan pembayaran hak dosen dan staf oleh mantan Rektor Ahmad Amarullah menjadi sorotan, termasuk dari berbagai tokoh dan akademisi yang menyayangkan kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal ini, Rektor UMT, Desri Arwen, memberikan klarifikasi terkait keterlambatan pembayaran Tunjangan Kinerja (Tukin) dosen dan staf.
“Kami ingin menegaskan bahwa gaji bulanan dosen dan karyawan UMT selalu terbayarkan. Namun, keterlambatan terjadi pada Tunjangan Kinerja (Tukin) yang sistemnya berbasis rapel. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan ini,” kata Arwen pada Jumat, (27/12/2024).
Arwen menjelaskan, Muhammadiyah sebagai organisasi yang menjunjung tinggi profesionalisme, transparansi, dan keadilan, senantiasa memprioritaskan kesejahteraan pegawai dan dosen.
“Situasi ini tidak mencerminkan nilai-nilai utama Muhammadiyah. Kami berkomitmen untuk segera menyelesaikannya,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret, Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Muhammadiyah telah membentuk tim pendamping guna membenahi tata kelola keuangan UMT.
Tim tersebut bertugas memastikan penerapan prinsip Good University Governance (GUG) secara konsisten serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem administrasi keuangan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami berkomitmen penuh untuk memastikan hak-hak dosen dan staf yang tertunda akan segera dibayarkan dalam waktu dekat. Progres penyelesaian akan dipantau secara berkala oleh Majelis Diktilitbang,” ungkap Arwen.
Arwen mengajak seluruh pihak, termasuk dosen, staf, mahasiswa, dan masyarakat umum, untuk mendukung proses penyelesaian ini.
“Muhammadiyah berkomitmen menjaga kredibilitas dan meningkatkan kesejahteraan seluruh sivitas akademika. Dengan kerja sama semua pihak, kami percaya masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, dan UMT akan tetap menjadi salah satu pilar utama Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, para dosen dan juga pekerja di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) melakukan protes lantaran gajinya tak dibayarkan selama berbulan-bulan.
Mereka pun menuntut hak-haknya dipenuhi dengan mengirimkan sebuah karangan bunga kepada pihak kampus. “Atas Hak hilangnya hak para dosen dan pekerja UMT, semoga Allah memberikan keadilan, karena manusia tampak lupa akan kewajibannya,” tulis karangan bunga mengatas namakan Serikat Dosen dan Pekerja UMT.
Informasi yang didapat, telatnya pembayaran gaji itu terjadi sejak kampus dipimpin oleh rektor Ahmad Amarullah yang gagal menjadi Calon Wali Kota Tangerang 2024.
Masalah ini diharapkan segera mendapatkan solusi terbaik demi menjaga kepercayaan dan kredibilitas Universitas Muhammadiyah Tangerang sebagai institusi pendidikan terkemuka. (*)
Penulis : Ali
Editor : Chan










