Yusril ‘’Jalan Tengah’’ untuk Cawapres Prabowo

Selasa, 19 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prof. Yusril Ihza Mahendra ‘’Jalan Tengah’

Prof. Yusril Ihza Mahendra ‘’Jalan Tengah’" untuk Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

bantenraya.co | JAKARTA

Pengamat politik Lembaga Riset Publik (LRP), Muhammad Al- Fatih, mengatakan, konsentrasi Koalisi Indonesia Maju (IM) pimpinan bacapres Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, kini terfokus pada penentuan tokoh yang akan mendampingi Prabowo dalam kontestasi pilpres 2024 nanti. Kata Al- Fatih, sejauh ini, ada tiga nama potensial yang banyak disebut. Airlangga Hartarto usulan Golkar, Erick Tohir usulan PAN, dan Yusril Ihza Mahendra usulan PBB. Di luar itu, ada isu Gibran Rakabuming Raka, putra Prediden Jokowi yang kini menjabat Walikota Solo.

‘’Gibran anggota PDIP dan terhambat masalah umur sehingga harus menunggu putusan MK. Ada juga beberapa nama di luar nama tersebut, antara lain Yenny Wahid, putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid,’’ jelas Al-Fatih dalam keterangannya kepada media, Senin (18/9).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Al Fatih berpendapat, mengingat besarnya dukungan parpol, maka sebaiknya Prabowo tidak memilih bacawapres dari nonparpol untuk menghindari munculnya gesekan antara parpol pengusung maupun pendukung. Menimbang kebutuhan akan kepemimpinan yang kuat di masa jabatan 5 tahun ke depan, dan beban kerja akan berbagai tantangan yang harus dihadapi, maka yang dibutuhkan adalah cawapres yang bukan saja mampu mendongkrak elektabilitas, tetapi juga mampu membantu Prabowo menjalankan tugas.

‘’Wapres Prabowo kiranya bukan sekedar ban serep tetapi tokoh yang mampu bekerja membantu Prabowo dalam menata kehidupan bernegara yang kisruh pasca amandemen UUD 45. Saya menyarankan agar Prabowo memilih cawapres dari parpol nonparlemen yang bisa menjadi jalan tengah yang bisa diterima, baik oleh Gerindra sendiri maupun Golkar, PAN, Demokrat, Gelora dan PSI.

‘’Bacawapres jalan tengah itu ada pada Ketua Umum PBB, Prof. Yusril Ihza Mahendra karena beberapa alasan. Pertama, Yusril dapat dikatakan seorang negarawan, intelektual, dan politisi yang pernah tiga kali menjabat menteri strategis di bawah tiga presiden yang berbeda. Dia pernah bicara dalam suatu podcast, bahwa apabila terpilih jadi wapres, kemungkinan besar dirinya akan mundur dari Ketua Umum PBB dan sepenuhnya mem-backup Prabowo sebagai presiden. Dia ingin berdiri di atas semua golongan,’’ papar Al Fatih.

Dijelaskan, kedudukan Yusril di partainya memang unik dalam sejarah kepartaian di Indonesia. Dia mempunyai kemiripan dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Pertama RI. Kedua-duanya sama-sama cerdas dan intelektual. Sjahrir adalah Ketua Partai Sosialis Indonesia (PSI) dan Yusril adalah Ketua Partai Bulan Bintang (PBB). Kapasitas dan kemampuan pribadi kedua tokoh ini jauh lebih besar dibandingkan partai yang dipimpinnya. Sjahrir adalah tokoh besar di panggung sejarah negara kita, tetapi PSI tetap partai kecil dibanding PNI, Masyumi, NU dan PKI. Demikian juga Yusril. Dia tokoh penting dalam panggung sejarah Indonesia kontemporer, tetapi PBB tetap partai kecil dibanding partai sezamannya seperti PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, PAN, Nasdem dan PPP.

Baca Juga :  Akhiri Kampanye di Jakarta, Prabowo Gibran Tegaskan Komitmen Lanjutkan Pembangunan dan Berantas Kemiskinan

Kedua, Yusril adalah sosok mewakili daerah-daerah luar Jawa. Dia Melayu campuran Minangkabau, lahir dan dibesarkan di Belitung. Ini penting sebagai simbol perekat persatuan dan kesatuan bangsa kita yang majemuk. Prabowo meskipun mempunyai ibu asal Manado, namun secara kultural lebih dianggap “Jawa”. Kombinasi Prabowo-Yusril ibarat dwi-tunggal Soekarno-Hatta.

Ketiga, Yusril adalah sosok politisi Islam moderat yang diterima oleh semua golongan, modernis maupun tradisionalis. Almarhum Gus Dur mengatakan kakek Yusril adalah ulama NU kultural, ayahnya yang Masyumi. Karena itu, Yusril akrab dengan amalan-amalan keagamaan yang dipraktikkan kalangan NU. Maka, tidak heran jika Yusril akrab dengan keluarga Hadratusyeikh Hasyim Asy’ari sejak Pak Ud, Gus Dur, dan Gus Solah. Dia juga dikenal sangat dekat hubungannya dengan para Kyai Langitan, sejak K.H. Abdullah Faqih sampai putranya yang sekarang mengasuh Pondok Pesantren Langitan, K.H. Ubaidillah Faqih. Yusril juga sangat dekat dengan KH Said Agil Siradj. Posisi Yusril yang dekat dengan tokoh dan kiyai NU ini dapat mengimbangi posisi Cak Imin dan juga mengimbangi Erick Tohir yang belakangan ini dengan berbagai cara mencoba mendekati kalangan NU.

Yusril tentu tidak asing di kalangan Muhammadiyah. Dia aktif di Majelis Hikmah PP Muhammadiyah masa kepemimpinan A.R. Fachruddin dan aktif pula mengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Hubungannya dengan Persis dan Dewan Dakwah juga berlangsung sejak lama. Yusril memang murid Mohammad Natsir, tokoh penting bukan saja Masyumi, tetapi juga Persis dan Dewan Dakwah.

Keempat, selain aktif dalam gerakan Islam, secara pribadi Prabowo sudah mengenal Yusril sejak lebih dari 40 tahun yang lalu. Yusril termasuk orang kepercayaan Presiden Soeharto dan membantu Presiden Kedua RI itu sampai akhir hayatnya tanpa cacat sedikit pun. Dengan demikian, secara pribadi, nilai lebih ini tidak dimiliki oleh calon lain yang disebut-sebut sebagai bacawapres Prabowo.

Baca Juga :  Rombongan Peziarah Ciputat Timur Kecelakaan di Tol Cipali, Satu Meninggal Dunia

Kelima, Yusril adalah tokoh yang mempunyai pengalaman internasional. Dia terlibat dalam penyusunan berbagai konvensi PBB sebagai instrumen hukum internasional. Yusril pernah beberapa kali memimpin delegasi Indonesia dalam sidang Dewan HAM PBB di Jenewa. Dia pernah pula menjadi Ketua Panitia Penyelenggara KTT Asia Afrika II (2004) dan Konfrensi Internasional Tsunami (2005). Pernah pula dia menjadi President dari Asian African Legal Consultative Organization berkedudukan di New Delhi (2003-2004).
Dengan menunjuk Yusril sebagai bacawapres, maka posisi Menteri Koordinator (Menko) bisa dibagi rata kepada Golkar, PAN, dan Demokrat. Sikap Yusril yang selama ini dikenal moderat dan kompromistis, akan lebih memudahkan kompromi dalam mengatur posisi menteri-menteri. Yusril pernah diminta bantuan pribadinya untuk menengahi konflik internal Golkar dan PPP. Dengan demikian, Yusril dapat berbuat banyak membantu Prabowo menengahi potensi ketegangan di antara partai-partai koalisi.

‘’Jika analisisa saya bisa diterima, maka saya yakin ia akan jadi pukulan telak untuk pasangan PDIP yang mungkin akan mengusung Mahfud MD. Karena akan ada pertarungan dua profesor hukum terkemuka di negeri ini dalam pertarungan Pilpres,’’ ungkapnya.
Ditambahkan Al Fatih, jika Prabowo tidak memilih Yusril Ihza Mahendra sementara jika PDIP memilih Mahfud MD, maka ini akan jadi kelemahan Paslon Koalisi Indonesia Maju. Posisi Anies Baswedan yang dikesankan sebagai intelektual Islam, juga dapat diimbangi Yusril dengan kapasitas intelektual yang dimilikinya. Selain mumpuni dalam ilmu hukum, Yusril mempunyai pendidikan S3 Ilmu Politik dan Filsafat Islam. Jarang-jarang ada orang yang berminat menggabungkan disiplin ilmu yang berbeda itu

‘’Saya berpendapat Yusril bisa menjadi bacawapres jalan tengah dari Koalisi IM pimpinan Prabowo. Insya Allah, dia bukan saja dapat diterima sebagai kompromi kubu IM, tetapi juga sebagai kompromi seluruh lapisan masyarakat Indonesia,’’ pungkasnya. (*)

Penulis : guh

Editor : Dwi Teguh

Berita Terkait

Demokrat tetap Ngotot Usung Heru Budi Caption Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono
Tidak Ada Toleransi, DPR Harus Clear dan Clean dari Judi Online
Waketum PKB : Belum Ada Poros Koalisi Baru di Pilkada DKI Jakarta
Bawaslu “Garap” KPU Soal Seremonial Coklit
Golkar Usung Hasbi Jayabaya-Hari Setiono
PMGI Soroti Baliho Mad Romli Tak Pasang Foto Airlangga
DKPP Pecat Hasyim Asy’ari dari Ketua KPU , Kasus Asusila
KPU Verfak Data Dukungan Bapaslon Independen
Berita ini 84 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 11 Juli 2024 - 13:45 WIB

Demokrat tetap Ngotot Usung Heru Budi Caption Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono

Selasa, 9 Juli 2024 - 11:31 WIB

Tidak Ada Toleransi, DPR Harus Clear dan Clean dari Judi Online

Jumat, 5 Juli 2024 - 12:37 WIB

Waketum PKB : Belum Ada Poros Koalisi Baru di Pilkada DKI Jakarta

Jumat, 5 Juli 2024 - 12:29 WIB

Bawaslu “Garap” KPU Soal Seremonial Coklit

Jumat, 5 Juli 2024 - 11:29 WIB

Golkar Usung Hasbi Jayabaya-Hari Setiono

Berita Terbaru

Pilkada 2024

Intan Apresiasi KM 17, Giliran Makam Keramat Solear di Bersihin

Sabtu, 5 Okt 2024 - 12:53 WIB

Banten Raya

October Escape: Staycation Nyaman dengan Beragam Keuntungan

Jumat, 4 Okt 2024 - 16:39 WIB

Kota Tangerang

Peringati Maulid Nabi, TangCity Mall Gelar Sholawat dan Santunan

Jumat, 4 Okt 2024 - 15:59 WIB