Air Tak Mengalir Warga Dadap Tetap Bayar Abodemen PDAM

Kamis, 14 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WAJIB BAYAR: Meski air tak mengalir selama tiga bulan, sebagian warga Desa Dadap, Kecamatan Kosambi yang jadi pelanggan PDAM TKR wajib membayar biaya abodemen.

WAJIB BAYAR: Meski air tak mengalir selama tiga bulan, sebagian warga Desa Dadap, Kecamatan Kosambi yang jadi pelanggan PDAM TKR wajib membayar biaya abodemen.

bantenraya.co | TANGERANG

Ratusan warga Desa Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Rahardja (TKR).

Selain air yang sudah tidak mengalir selama beberapa bulan, warga tetap dikenai pembayaran sekitar Rp 30.000- 50.000. “Ada sekitar tiga bulanan air pam tidak mengalir, bahkan meteran banyak yang rusak,” kata Yadi salah seorang warga Desa Dadap.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yang makin membuat warga kesal, sambungnya, tidak ada kebijakan dari pihak PDAM TKR, untuk membebaskan biaya atau pembayaran selama air tidak mengalir.

Baca Juga :  NasDem Kabupaten Tangerang Targetkan Satu Kursi Tiap Dapil

“Ini kami masih harus tetap bayar, ada 30 ribu dan ada juga 50 ribu. Kalau bisa dibilang kejam, ya kejamlah, air tidak mengalir, tapi tetap wajib disuruh bayar,” ujarnya.

Seharusnya, sambung Yadi, selama air tidak mengalir, jika tetap pelanggan dipungut biaya, pihak PDAM mensubsidi air bersih setiap hari mengunakan mobil tanki air dan memasang bak penampung air. “Jangan mau uangnya saja, tapi air buat kami tidak ada, terpaksa kami harus beli air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” keluhnya.

Baca Juga :  Pelaku UMKM Didorong Kuasai Pasar Digital

Di tempat terpisah, Yunis, Humas PDAM TKR menuturkan melalui pesan singkat Whatsapp, pelanggan PDAM TKR memang dibebankan abodemen per bulannya. Ketika ditanya, meski air PDAM tidak mengalir apakah warga tetap wajib bayar abodemen? Yunis tidak menjawabnya.

Tak hanya itu, ketika Yunis ditanya perihal tidak mengalirnya air ke Desa Dadap selama tiga bulan? Lagi-lagi Yunis juga tak merespons. (*)

Penulis : Ard/Mas

Editor : Dwi Teguh

Berita Terkait

Dukung UMKM, Sekda Imbau ASN Pakai Sepatu Batik Tangerang
Imbas Tabung Gas 3 Kilogram Langka, Antrian Warga Mengular
Elpiji 3 Kilogram di Kresek Tembus Harga Rp 30 Ribu Per Tabung
Banjir Rendam Kampung Cilampe, Lurah Salembaran Jaya Pantau Warga Terdampak
Gas Melon Langka, Warga Tangerang Merana
Persaudaraan Tani-Nelayan Desak Aparat Waspadai Konflik Horisontal Pagar Laut
MDMC Kabupaten Tangerang Bantu Evakuasi Korban Banjir Rajeg
Warga Balaraja Keluhkan Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram
Berita ini 151 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 19:24 WIB

Dukung UMKM, Sekda Imbau ASN Pakai Sepatu Batik Tangerang

Senin, 3 Februari 2025 - 19:19 WIB

Imbas Tabung Gas 3 Kilogram Langka, Antrian Warga Mengular

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:52 WIB

Elpiji 3 Kilogram di Kresek Tembus Harga Rp 30 Ribu Per Tabung

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:12 WIB

Banjir Rendam Kampung Cilampe, Lurah Salembaran Jaya Pantau Warga Terdampak

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:46 WIB

Gas Melon Langka, Warga Tangerang Merana

Berita Terbaru

Banten Raya

Suami Istri Pengedar Pil Koplo Dicokok Polisi di Hotel

Sabtu, 8 Feb 2025 - 16:11 WIB

Serang Raya

Biadab, Korban Lakalantas Malah Diperkosa

Sabtu, 8 Feb 2025 - 16:01 WIB