Aktivis 98 Banten Tuntut Presiden Prabowo Pecat Fadli Zon

Rabu, 25 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

bantenraya.co | TANGERANG

Forum Lintas Generasi Aktivis 98 Banten, mendesak Prabowo Subiyanto untuk memecat Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, terkait pernyataannya yang mengatakan bahwa pemerkosaan massal dalam Tragedi Mei 1998 sebagai rumor tanpa bukti. Pernyataan Fadli Zon tersebut, dinilai Aktivis 98 Banten sebagai bentuk pemalsuan sejarah kelam di akhir pemerintahan Orde Baru.

“Menteri model asbun begini bikin rusak citra presiden. Terkesan presiden asal asalan pilih Menteri. Selain itu, pernyataan Fadli Zon ini mengundang kegaduhan publik yang membuat situasi kerja pemerintahan jadi terganggu. Kegaduhan ini juga mengungkit luka lama,” ujar Rahmat Sanjaya, Aktivis 98 Banten, saat konferensi pers, di salah satu kafe di kawasan Sitanala, Kota Tangerang, Rabu (25/06/2025).

Rahmat menambahkan, pernyataan Fadli Zon sama saja menegasikan fakta-fakta yang telah diakui sendiri oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie, bahkan Tragedi kemanusiaan itu menjadi dasar dikeluarkan Keppres Nomor 181 Tahun 1998 di masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie, yaitu lahirnya Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

“Memutarbalikan fakta sejarah itu termasuk kategori kejahatan. Sebaiknya Fadli Zon mengundurkan diri atau akan kita terus tuntut presiden Prabowo untuk memecatnya lewat aksi-aksi massa,” kata Rahmat.

Rahmat menduga Fadli Zon sedang mengemban misi pribadi untuk menghapus sejarah peristiwa pemerkosaan massal Mei 1998.

Baca Juga :  Pemkot Tangerang Perketat Pengawasan Perizinan Gudang

“Karena saat Mei 1998, Fadli Zon itu adalah antek Soeharto. Bisa jadi sebagai bentuk balas jasa dia kepada orde baru. Dia tidak ikut memperjuangkan lengsernya rezim orde baru, dia itu penikmat perjuangan demokrasi yang dilakukan aktivis 98 dengan keringat, darah, air mata dan nyawa,” tegas Rahmat.

Seharusnya, lanjut Rahmat, Fadli Zon mengungkap siapa pelaku peristiwa perkosaan massal yang melukai hati rakyat seluruh Indonesia.

“Pernyataan Fadli Zon bahwa peristiwa perkosaan massal itu cuma rumor, sama saja menyakiti hati rakyat, terutama keluarga korban serta mencederai rasa keadilan masyarakat,” tutur Rahmat. (*)

Penulis : Den

Editor : Mas

Berita Terkait

IKPP Tangerang Bersama Damkar Gelar Edukasi Pemadaman Kebakaran di Pakulonan
Diduga Bangunan di Kecamatan Neglasari Belum Kantongi Izin
Tingkatkan Pelayanan ke Warga, Kelurahan Cipondoh Makmur Gelar Layanan Jemput Bola
Dosen Universitas Faletehan Kembangkan Aplikasi Dzikry, Optimalisasi Pemanfaatan JKN Persalinan Normal
TKR Hibahkan Aset Pelayanan Air Bersih Sebanyak 23.270 Pelanggan, Perumda Tirta Benteng Lakukan Sosialisasi di Zona II
Lemahnya Pengawasan, Aktivis Kritik Dinas DPMPTSP Kota Tangerang
Dewan Fraksi Nasdem Gelar Sunatan Masal Bareng Dinkes
Tuntut Bentuk Dewan Pengawasan Perijinan, Puluhan Pemuda Gruduk DPMPTSP
Berita ini 46 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 02:11 WIB

IKPP Tangerang Bersama Damkar Gelar Edukasi Pemadaman Kebakaran di Pakulonan

Senin, 15 September 2025 - 17:49 WIB

Diduga Bangunan di Kecamatan Neglasari Belum Kantongi Izin

Senin, 8 September 2025 - 17:10 WIB

Tingkatkan Pelayanan ke Warga, Kelurahan Cipondoh Makmur Gelar Layanan Jemput Bola

Sabtu, 6 September 2025 - 17:12 WIB

Dosen Universitas Faletehan Kembangkan Aplikasi Dzikry, Optimalisasi Pemanfaatan JKN Persalinan Normal

Rabu, 3 September 2025 - 17:21 WIB

TKR Hibahkan Aset Pelayanan Air Bersih Sebanyak 23.270 Pelanggan, Perumda Tirta Benteng Lakukan Sosialisasi di Zona II

Berita Terbaru