bantenraya.co | PANDEGLANG
Dewi Setiani dan Iing Andri Supriadi resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (20/2/2025). Namun, keduanya belum bisa berlega hati, karena berbagai pekerjaan rumah (PR) besar menanti untuk segera dituntaskan.
Keluarga Mahasiswa Pandeglang (Kumandang) menyoroti sejumlah isu mendesak yang harus menjadi prioritas kepemimpinan baru ini. Dalam rangka menyambut pemimpin baru, Kumandang PW Pandeglang bersama pengurus wilayah kampus lain di Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Setda dan Tugu Jam dikutip Kamis, (27/2/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menegaskan bahwa aksi hari ini bukan sekadar simbolik, tetapi merupakan awal dari gerakan yang lebih besar untuk memastikan bahwa Pandeglang bergerak menuju perubahan yang nyata,” ujar Ketua Kumandang PW Pandeglang, Faiz.
Menurutnya, pemerintahan Dewi-Iing harus fokus pada delapan permasalahan utama di Kabupaten Pandeglang, yaitu efisiensi anggaran, kemiskinan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pengangguran, lingkungan, serta tata kelola pemerintahan.
Salah satu PR utama yang disoroti adalah kebijakan nasional terkait efisiensi anggaran yang berpotensi dijadikan dalih bagi kepentingan elite. Faiz mengingatkan bahwa kebijakan tersebut bisa menyebabkan ketimpangan sosial jika tidak dikelola dengan transparan dan berpihak kepada masyarakat.
Tantangan berikutnya adalah tingginya angka kemiskinan di Pandeglang. Padahal, daerah ini memiliki potensi wisata yang besar, namun belum dikelola secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kondisi infrastruktur juga menjadi perhatian serius. Banyak jalan di Pandeglang yang masih berlubang, mencerminkan ketertinggalan pembangunan di daerah tersebut. Berdasarkan data BPS, wilayah Pandeglang yang memiliki luas 2.746,89 km² masih menghadapi keterbatasan dalam hal sarana dan prasarana pendidikan. Akses dan kualitas pendidikan pun dinilai belum merata jika dibandingkan dengan daerah lain di Banten.
Dalam bidang kesehatan, akses layanan dinilai masih terbatas, terutama terkait fasilitas yang belum memadai di beberapa wilayah. Sementara itu, pengangguran di Pandeglang terus meningkat tanpa adanya solusi konkret dari pemerintah sebelumnya.
Faiz juga menyoroti masalah lingkungan yang terus mengalami degradasi akibat kebijakan yang kurang memperhatikan kelestarian alam. Selain itu, tata kelola pemerintahan di Pandeglang dinilai masih lemah, dengan minimnya transparansi dan akuntabilitas.
Kumandang menegaskan bahwa pemerintahan baru harus mampu menyelesaikan permasalahan yang diwariskan oleh kepemimpinan sebelumnya. Faiz menilai bahwa selama satu dekade kepemimpinan Bupati Irna Narulita, kondisi Pandeglang masih jauh dari kata maju.
“Berbagai permasalahan yang ditinggalkan semakin menumpuk, menuntut tanggung jawab besar bagi Bupati dan Wakil Bupati yang baru,” ujarnya.
Kumandang berjanji akan terus mengawal kebijakan dan program pemerintahan daerah agar benar-benar berpihak kepada rakyat. “Kami akan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil tidak hanya menguntungkan segelintir elite, tetapi benar-benar berdampak positif bagi masyarakat luas,” tutup Faiz.
Dengan berbagai tantangan ini, masyarakat Pandeglang kini menantikan gebrakan nyata dari kepemimpinan Dewi Setiani dan Iing Andri Supriadi untuk membawa daerah ini ke arah yang lebih baik.
(ian/FB/ris)