bantenraya.co | TANGERANG
Diduga lawan politik pasangan Maesyal Rasyid-Intan Nurul Hikmah panik, karena merasa sudah kalah sebelum bertanding. Akhirnya puluhan baliho Maesyal-Intan di wilayah Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya dirusak secara serentak.
Diduga, peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/07/2024) malam oleh orang yang tidak dikenal. Pengamat menilai peristiwa itu menunjukan adanya kepanikan dari lawan politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Relawan Maesyal-Intan, Rahmat mengatakan, terjadi pengerusakan terhadap baliho Maesyal-Intan di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya. Rahmat mengaku, belum mengetahui pelaku dari pengerusakan baliho tersebut.
“Ada puluhan yang telah dirusak, kurang lebih mencapai 20 baliho. Di Desa Sukaharja. Pelakunya belum diketahui siapa,” kata Rahmat, kepada awak media, Sabtu (20/07/2024).
Menurut Rahmat, perusakan baliho tersebut merupakan tindakan tidak terpuji. Bahkan apabila dikaitkan dengan lawan politik sekalipun, itu merupakan tindakan yang sangat kuno. Dirinya menegaskan, akan melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib.
“Tentu tindakan yang sangat tidak terpuji dan kuno. Kami akan melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Relawan Rudi Maesyal (RUMASYA), Jayadie Uje menambahkan, tindakan perusakan baliho atau APK yang terjadi di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya tentu tidak baik. Hal itu, menunjukan kualitas demokrasi yang tidak sehat.
“Tentu tidak bagus dan tidak sehat. Seharusnya, meski beda pilihan dan dukungan, kita tunjukan demokrasi yang baik dan sehat. Mari kita perjuangan dukungannya masing-masing, tanpa harus merusak, ” katanya.
Jayadie menghimbau, kepada barisan ataupun seluruh simpatisan Maesyal-Intan untuk tidak terpancing terhadap prilaku orang tidak bertanggung jawab yang telah merusak baliho Maesyal-Intan di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya.
“Saya menghimbau kepada teman-teman untuk tidak terpancing, oleh perbuatan orang tidam bertanggungjawab itu. Dalam perusakan baliho Maesyal-Intan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi mengatakan, adanya tindakan perusakan baliho Maesyal-Intan secara serentak di Desa Sukaharja Jaya, ada hubungan dengan lawan politik Maesyal sendiri.
Menurut Jandi, pengerusakan terhadap baliho Maesyal-Intan, memggambarkan adanya kepanikan dari lawan-lawan politik di Pilkada Kabupaten Tangerang. Saat ini, dukungan terhadap Maesyal-Intan terus menguat. Baik dari parpol, Masyarakat, dan perlumpulan atau organisasi.
“Tentunya hal ini membuat lawan-lawan politik semakin panik. Dan biasanya orang panik akan melakukan apa saja untuk meskipun, merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Bahkan, hingga terlihat kehilangan akal sehatnya, ” tegasnya.
Selain itu, Jandi juga menilai lawan politik Maesyal-Intan terlihat kalah secara popularitas dan tidak mampu bersaing secara sehat. Sehingga mampu melakukan hal-hal yang terbilang negatif. Maka, Jandi menilai lawan-lawan Maesyal-Intan terbilang arogan memiliki kualitas yang rendah.
“Lawan sebelah sepertinya kalah popularitas, khususnya yang memiliki basis masa di Sindang Jaya. Selain itu, kualitas mereka juga terlihat rendah, karena menggunakan cara-cara yang arogan dan premanisme. Cara-cara perusakan ini tentu seperti tindakan destruktif,” tandasnya. (*)
Penulis : ard
Editor : chan