Tak Perlu Tunggu Hujan, Petani Tanam Padi Saat Kemarau

Selasa, 31 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para Petani Muda Milenial saat membajak sawah yang mulai mendapatkan aliran air dari pompa air Cidurian, Selasa (31/10/2023).

Para Petani Muda Milenial saat membajak sawah yang mulai mendapatkan aliran air dari pompa air Cidurian, Selasa (31/10/2023).

bantenraya.co | SERANG

Masuk musim kemarau, sebagian besar daerah lahan pertanian di Desa Renged, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang sudah mengering, tidak banyak aktivitas yang dilakukan oleh petani di sana.

Namun, pemandangan berbeda terlihat saat pada aktivitas Petani Muda Milenial. Ternyata, saat ini kemarau bukan lagi hambatan untuk menanam padi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koordinator Petani Muda Milenial Safiq menuturkan, para petani dibawah naungan Petani Muda Milenial tampak sibuk mengolah lahan sawah yang kering. Berbekal mesin pompa dan selang, petani menyedot air yang bersumber dari aliran kali Cidurian.

Baca Juga :  Polisi Gerebeg Kontrakan Pembuatan Tembakau Sintetis

Kata Safiq, petani melakukan penyiraman lahan agar mudah dibajak menggunakan traktor. Setelah melakukan penyiraman, dilakukan penanaman padi varietas hibrida untuk mendongkrak produksi pangan nasional.

Lebih lanjut Safiq memaparkan, biaya musim tanam pada kamarau seperti ini bisa membengkak. Mengingat persawahan di Desa Renged yang mengandalkan mesin pompa air untuk menanam padi.
Apalagi terkadang sumber air di Sungai Cidurian kadang menyusut. Belum lagi tingkat pencemaran dari limbah pabrik yang tergolong parah.

“Biasanya kami kalau musim kering gini nunggu hujan aja. Walaupun air mah ada, cuma kan pompa tidak ada dan tidak biasa juga karena nanemkan biasanya harus macak (becek-red), baru tau kalo nanem padi tidak harus nunggu airnya banyak,” ujar Safiq, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga :  Polda Metro Jaya Salurkan Bantuan Air Bersih

Menurut Safiq, varietas yang digunakan petani masih banyak yang lokal, tidak sebanyak menggunakan varietas hibrida. Petani Muda Milenial terus mendorong musim tanam berikutnya dengan varietas hibrida, karena untuk lahan satu hektar bisa lima sampai tujun ton padi yang dihasilkan saat panen. (*)

Penulis : mas

Editor : dwi teguh

Berita Terkait

Penyandang Disabilitas Dapat Bantuan Kursi Roda dari Camat Ciomas
Usai Dilantik, Ajiji Beberkan Program Jangka Pendek
Heboh! Santri Ponpes Darunnajah 14 Diduga di Aniaya Seniornya
Pabrik Furniture di Cikande Ludes Terbakar
Ujung Tebu FC Juara Liga Laga Turnamen Antar Desa
Program PISEW di Ciomas Tunjang Pertumbuhan Perekonomian di Pedesaan
Pengaruh Alkohol, Sopir Kontainer Tabrak 2 Pengendara Motor Tewas di Tempat
Pemuda Pancasila PAC Ciomas Gelar Lomba Catur Meriahkan Kemerdekaan
Berita ini 75 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 10 September 2024 - 23:09 WIB

Penyandang Disabilitas Dapat Bantuan Kursi Roda dari Camat Ciomas

Selasa, 3 September 2024 - 20:19 WIB

Usai Dilantik, Ajiji Beberkan Program Jangka Pendek

Rabu, 28 Agustus 2024 - 10:38 WIB

Heboh! Santri Ponpes Darunnajah 14 Diduga di Aniaya Seniornya

Rabu, 28 Agustus 2024 - 10:04 WIB

Pabrik Furniture di Cikande Ludes Terbakar

Minggu, 18 Agustus 2024 - 18:53 WIB

Ujung Tebu FC Juara Liga Laga Turnamen Antar Desa

Berita Terbaru

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v80), default quality?

Opini

Memahami Muhammadiyah, Memahami PAN

Kamis, 12 Sep 2024 - 15:23 WIB

Kota Tangerang

Sambut Pilkada, Pemkot Tangerang Tingkatkan Pemahaman FKDM

Rabu, 11 Sep 2024 - 21:39 WIB

Kabupaten Tangerang

PPPK Diminta Tulus dan Ikhlas Melayani Masyarakat 

Rabu, 11 Sep 2024 - 21:27 WIB