bantenraya.co | TANGERANG
Kelangkaan hingga kenaikan harga tabung gaselpiji tiga kilogram, mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Tangerang.
Beberapa warga mengeluh kesulitan mencari warung atau pangkalan resmi yang menjual gas melon sejak dua minggu terakhir.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jasmara, warga Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang mengatakan, kelangkaan tabung gas tiga kilogram itu sudah dirasakannya sekitar hampir dua minggu.
Menurutnya, kelangkaan tabung gas melon itu cukup memengaruhi usahanya sebagai penjual nasi goreng.
“Gas melonnya sedang langka, setidaknya sampai kemarin, saya sebagai penjual warung makan merasakan kesulitan mencari gas sejak hampir dua minggu yang lalu,” kata Jasmara, Kamis (30/01/2025).
Sejak kelangkaan tabung gas melon itu, ia harus berkeliling hanya untuk mendapatkan satu tabung gas.
Padahal, sehari ia membutuhkan dua tabung gas melon untuk tiga kompor yang tersedia di tempat makannya.
“Jadi setiap mau jualan harus muter-muter dulu mencari gas ke pengecer. Paling cuma dapat satu,” jelasnya.
Jasmara mengaku, lebih sering membeli gas di warung ketimbang di pangkalan. Namun, saat mencari persediaan gas di pangkalan pun menurutnya juga terbatas.
“Paling ke pangkalan gas di desa, tapi itu juga kosong. Kalau ada itu sudah dipesan orang-orang yang akrab sama penjual pangkalannya, jadi ya ketar-ketir,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Mubarokah, pedagang kwetiau di Kelurahahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Ia merasakan kesulitan mencari gas di pangkalan sekitar rumahnya.
“Ada pangkalan, tapi stoknya terbatas jadi lebih sering untuk langganan. Kadang ikut antre dari pagi baru dapat siang,” jelasnya.
“Kalau hari ini nggak dapat ya nunggu besok. Tapi kayaknya langka di mana-mana, harganya juga naik,” tuturnya. (*)
Penulis : Mar
Editor : Chan