bantenraya.co | TANGERANG
Bencana kekeringan di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang akibat musim kemarau panjang membuat lahan pertanian kering kerontang.
Berdasarkan pantauan bantenraya.co di lokasi, Senin (30/10/2023), lahan persawahan di kawasan ini terlihat sangat gersang. Saking gersangnya terlihat ada cukup banyak retakan tanah di petak-petak sawah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun setelah masa panen, kawasan persawahan ini malah ditinggal para petani karena adanya kekeringan akibat El Nino. Karenanya tidak ada aktivitas pertanian sama sekali di kawasan persawahan ini.
“Itu sawah sudah dipanen dari dua bulan lalu. Wah kalau telat sebulan aja, pasti gagal panen,” ungkap Sarmin, salah seorang petani Kecamatan Kresek.
“Iya sekarang sawah di biarin aja, soalnya kan masih kering belum ada tanda-tanda hujan. Paling nanti tunggu hujan,” jelas Sarmin.
Lebih lanjut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang telah mencatat bencana kekeringan akibat dampak kemarau panjang di daerahnya itu terus meluas hingga menyebar ke 16 wilayah kecamatan.
“Berdasarkan data yang diterima saat ini wilayah atau titik dan lokasinya kekeringan/krisis air bersih mengalami perluasan hingga 16 kecamatan,” kata Ujat Sudrajat, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang.
Dari perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut di antaranya seperti di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Teluknaga, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya dan Sepatan. (*)
Penulis : mas
Editor : dwi teguh