Sawah di Kresek Terus Mengering, Kini Mulai Ditinggalkan Pemilik

Senin, 30 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

POTONG RUMPUT: Salah seorang warga memotong rumput di sawah yang kekeringan, Senin (30/10/2023).

POTONG RUMPUT: Salah seorang warga memotong rumput di sawah yang kekeringan, Senin (30/10/2023).

bantenraya.co | TANGERANG

Bencana kekeringan di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang akibat musim kemarau panjang membuat lahan pertanian kering kerontang.

Berdasarkan pantauan bantenraya.co di lokasi, Senin (30/10/2023), lahan persawahan di kawasan ini terlihat sangat gersang. Saking gersangnya terlihat ada cukup banyak retakan tanah di petak-petak sawah tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun setelah masa panen, kawasan persawahan ini malah ditinggal para petani karena adanya kekeringan akibat El Nino. Karenanya tidak ada aktivitas pertanian sama sekali di kawasan persawahan ini.

Baca Juga :  Dewan Pendidikan Minta Bahasa Sunda Banten Masuk Kurikulum

“Itu sawah sudah dipanen dari dua bulan lalu. Wah kalau telat sebulan aja, pasti gagal panen,” ungkap Sarmin, salah seorang petani Kecamatan Kresek.

“Iya sekarang sawah di biarin aja, soalnya kan masih kering belum ada tanda-tanda hujan. Paling nanti tunggu hujan,” jelas Sarmin.

Lebih lanjut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang telah mencatat bencana kekeringan akibat dampak kemarau panjang di daerahnya itu terus meluas hingga menyebar ke 16 wilayah kecamatan.

Baca Juga :  Suhu Panas Tangerang Raya Tembus 37,5 Derajat

“Berdasarkan data yang diterima saat ini wilayah atau titik dan lokasinya kekeringan/krisis air bersih mengalami perluasan hingga 16 kecamatan,” kata Ujat Sudrajat, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang.

Dari perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut di antaranya seperti di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Teluknaga, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya dan Sepatan. (*)

Penulis : mas

Editor : dwi teguh

Berita Terkait

Warga Mengeluh Langkanya Gas LPG 3 Kg
Dukung UMKM, Sekda Imbau ASN Pakai Sepatu Batik Tangerang
Imbas Tabung Gas 3 Kilogram Langka, Antrian Warga Mengular
Kapal TB Mega 09 Dilaporkan Tenggelam di Perairan Selat Sunda
Elpiji 3 Kilogram di Kresek Tembus Harga Rp 30 Ribu Per Tabung
Banjir Rendam Kampung Cilampe, Lurah Salembaran Jaya Pantau Warga Terdampak
Gas Melon Langka, Warga Tangerang Merana
Bangunan SMPN 2 Cikeusal Ambruk Proses Renovasi Tertunda karena Keterbatasan Anggaran
Berita ini 175 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 10:29 WIB

Warga Mengeluh Langkanya Gas LPG 3 Kg

Senin, 3 Februari 2025 - 19:24 WIB

Dukung UMKM, Sekda Imbau ASN Pakai Sepatu Batik Tangerang

Senin, 3 Februari 2025 - 19:19 WIB

Imbas Tabung Gas 3 Kilogram Langka, Antrian Warga Mengular

Senin, 3 Februari 2025 - 13:25 WIB

Kapal TB Mega 09 Dilaporkan Tenggelam di Perairan Selat Sunda

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:52 WIB

Elpiji 3 Kilogram di Kresek Tembus Harga Rp 30 Ribu Per Tabung

Berita Terbaru

Banten Raya

Suami Istri Pengedar Pil Koplo Dicokok Polisi di Hotel

Sabtu, 8 Feb 2025 - 16:11 WIB

Serang Raya

Biadab, Korban Lakalantas Malah Diperkosa

Sabtu, 8 Feb 2025 - 16:01 WIB