bantenraya.co | TANGERANG
Panitia Pelaksana Media Center Awards (MCA) 2023, menyampaikan kekecewaannya atas ketidakhadiran Pj. Bupati Tangerang Andy Ony P, dalam acara Diskusi Publik dan penganugrahaan MCA 2023, yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) lingkungan Puspemkab Tangerang, Kamis (5/10) kemarin.
Ketua Panita Pelaksana MCA 2023, Cuni Hermansayah mengatakan, sejak direncanakan pelaksanaan kegiatan tersebut, pihaknya berharap kehadiran Pj Bupati Tangerang untuk bisa berdiskusi yang mengangkat tema Mendorong Penguatan Peran Pers dalam Mengawal Pembangunan di Kabupaten Tangerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebenarnya kami sangat mengharapkan kehadiran pak Pj Bupati Tangerang untuk sama-sama berdiskusi tentang peran Pers dalam mengawal pembangunan di Kabupaten Tangerang, ” kata Cuni, Jumat (6/10).
Menurutnya, kehadiran Pj bupati diperlukan, apalagi diskusi publik dan penganugerahan MCA 2023 yang diinisasi jurnalis yang tergabung dalam Media Center DPRD tersebut, digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Tangerang ke-391 tahun.
“Ketidak hadiran Pj bupati dalam acara Diskusi Publik dan Media Center Awards 2023 ini menunjukan ketidak pedulianya terhadap HUT Kabupaten Tangerang, tidak peka dan tidak ramah kepada wartawan, ” tandasnya.
Dia menegaskan, pihaknya tidak berharap akan bantuan finasial dari Pj bupati untuk menunjang kegiatan tersebut. Sebab, kegiatan tersebut sudah dibantu penuh oleh Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail.
“Sebetulnya acara tersebut juga jadi momentum yang pas buat pak Pj bupati untuk berkenalan sengan rekan-rekan wartawan yang biasa melakukan peliputan di Kabupaten Tangerang, ” katanya.
Ditempat terpisah ketua KNPI Kabupaten Tangerang Juanda memandang ketidakhadiran Pj Bupati di acara media center award yang notabene penyelenggaranya para wartawan cetak online lokal dan nasional ternama, adalah preseden buruk.
“Apalagi acara ini kolaborasi ketua dprd bersama wartawan, tak elok langkah Pj yang tak hadir,” kata Juanda.
Aktifis GMNI yang biasa di sapa Joe ini menilai belum genap sebulan menjabat, Pj Andi sudah menuai prahara.
Bahkan, lanjut Joe, rekan-rekan wartawan makin tak respek terhadap Pj Andi, karena sehari sebelumnya ketika para wartawan meminta tanggapan usai hearing dengan perwakilan pedagang pasar kutabumi. Pj Andi tanpa mengeluarkan sepatah kata meninggalkan wartawan dan pergi begitu saja.
“Harusnya sebagai pejabat publik, apalagi dari pusat memberikan contoh yang bagus bagi pejabat di daerah,” tukasnya.
Atau mungkin, sambung Joe, Pj Andi takut hadir di acara award wartawan, karena sehari sebelumnya, tak mau menjawab pertanyaan wartawan saat di cegat usai hearing dengan pedagang.
“Masa iya seorang Pj dari pusat, berhadapan dengan wartawan saja, takut gak berani,” tandasnya. (*)
Penulis : ard
Editor : dwi teguh