bantenraya.co | TANGERANG
Sedikitnya 4.500 pekerja di wilayah Tangerang Selatan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sepanjang periode bulan Januari hingga September 2023.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan Yahya Sutaemi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setiap hari ada laporan ke kita, per bulan September 4.500 pekerja yang di PHK,” kata Yahya kepada wartawan.
Dijelaskan Yahya, PHK terhadap ribuan pekerja tersebut dilakukan oleh ratusan perusahaan.
“Tersebar di perusahan-perusahaan besar maupun kecil, termasuk di dunia pendidikan, rumah sakit dan sebagainya, tapi paling banyak di perusahaan swasta,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang yang diperoleh, para perusahaan melakukan PHK dikarenakan sedang melakukan efisiensi akibat terdampak pengaruh global yang sedang terjadi belakangan ini.
“Alasannya efisiensi dan di tahun 2023 pengaruh global yang begitu berat sehingga mereka mau tidak mau mengefisiensikan,” terangnya.
Yahya mengungkapkan, pihaknya memprediksi gelombang PHK akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2023 mendatang.
“Saya prediksi sampai akhir tahun akan terus bertambah seiring dengan kenaikan BBM dan lainnya, karena itu berpengaruh. Itu tidak main-main kalau yang sekarang ratusan mungkin nanti bisa ribuan setiap bulan,” ujarnya.
Saat ini, dikatakan Yahya, Disnaker Tangsel telah membuka posko pengaduan bagi pekerja yang terkena PHK.
Posko tersebut nantinya akan mendata agar para pekerja mendapatkan hak-haknya.
“Kita menampung laporan persoalan pekerja, kita mediasi, kita identifikasi agar hak-hak pekerja dapat diterima,” tandasnya. (*)
Penulis : ard
Editor : dwi teguh