bantenraya.co | SERANG
Dalam rangka mendukung cita-cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya kemandirian pangan, Pemerintah Desa Keramat Laban, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, bersama dengan Polsek Padarincang, berkolaborasi untuk menjalankan program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan kosong di desa agar lebih produktif.
Kepala Desa Keramat Laban, Sarmat, yang ditemui di lokasi kebun pepaya pada Minggu, (19/01/2025), menyampaikan bahwa setelah enam bulan sejak penanaman bibit, kebun pepaya California di desanya telah memberikan hasil yang menggembirakan. “Alhamdulillah, sudah empat kali panen dengan total hasil sekitar 3 ton pepaya yang kami jual kepada tengkulak. Harga pepaya saat ini berkisar antara Rp 4.500 hingga Rp 5.000 per kilogram, sudah bersih karena tengkulak datang langsung ke kebun dan membawa armada serta orang untuk memetiknya,” ujar Sarmat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun demikian, ia juga menyampaikan kendala cuaca yang sering hujan, yang menyebabkan buah pepaya menjadi lembek dan timbul jamur, sehingga menyebabkan kerugian mencapai 1 kuintal setiap harinya. “Kami berharap cuaca kembali normal agar hasil panen bisa lebih maksimal dan memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat kami,” tambah Sarmat.
Keberhasilan panen pepaya ini tidak hanya dirasakan oleh para petani, tetapi juga oleh seluruh lapisan masyarakat di Desa Keramat Laban. “Kami berharap, kedepannya produksi pepaya ini bisa lebih ditingkatkan dan diperluas. Dengan sektor pertanian yang berkembang di desa, kami bisa menjaga stabilitas pasokan pangan dan bahkan menjadi pemasok bahan pangan,” ungkap Sarmat dengan optimis.
Kapolsek Padarincang, Brigadir Polisi Saru (Briptu) Maryono, yang turut hadir di lokasi kebun pepaya, juga menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan. “Tanaman pepaya yang telah dipanen ini adalah hasil kerja keras bersama masyarakat. Terima kasih kepada seluruh warga yang telah bekerja sama dalam menjalankan program ketahanan pangan dari pemerintah,” ujar Maryono.
Maryono juga berharap program ini dapat diadopsi oleh seluruh masyarakat di Kecamatan Padarincang, bukan hanya di Desa Keramat Laban. “Kami mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah mereka untuk menanam berbagai jenis tanaman seperti cabe, tomat, sawi, terong, kacang, dan buah-buahan. Selain mengurangi beban keuangan keluarga, hasil tanaman tersebut juga bisa dijual untuk menambah penghasilan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Maryono mengingatkan manfaat ketahanan pangan yang tidak hanya untuk pemerintah, tetapi untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. “Berkebun dan bertani di Padarincang memiliki potensi besar karena lahan pertanian yang luas, dan banyak warga yang sudah memiliki kebun dan peternakan. Kami yakin masyarakat Padarincang sangat antusias dengan program ini,” tambah Maryono.
Dengan adanya program ketahanan pangan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat, baik dari segi pemenuhan kebutuhan pangan maupun peningkatan perekonomian lokal.
(hed/ris)