bantenraya.co | JAKARTA
Meski sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono tidak tertarik mendapat tawaran untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Namun Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jakarta tak goyah dengan tetap mengusung Heru Budi, lantaran sosoknya yang mirip mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo atau Foke.
“Foke kan birokrat tulen, yang kita perlukan yang seperti itu. Bukan yang menjadikan Jakarta sebagai panggung politik untuk Pilpres 2029. Jadi biar fokus,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono di Jakarta kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mujiyono tak menyalahkan Heru yang belakangan merespons negatif dukungan kepadanya. Sebab, Heru masih berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
“Gimana mau bilang tertarik, kalau masih terikat sebagai PNS. kalau yang saya calonin bukan PNS, mungkin langsung (tertarik),” terangnya.
Pengusungan Heru, kata dia, tidak dilakukan secara sembarangan. Pihaknya telah menyerahkan nama Kepal Sekretariat Presiden (Kasetpres) itu kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
“Enggak mungkin saya asal ngomong doang. Yang pasti, beliau masuk di dalam kriteria yang kami harapkan,” tandasnya.
Heru mengaku tidak tertarik saat namanya diusulkan Partai Demokrat untuk maju pada Pilgub 2024. Dia pun mengaku tidak ada komunikasi dengan partai berlambang bintang mercy itu.
“Tidak ada (komunikasi dengan Partai Demokrat). Tidak (tertarik), tertariknya ya bagi-bagi sembako saja ini sama awak media,” kata Heru usai menghadiri acara sembako murah di RPTRA Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin, 1 Juli 2024.
Heru menerangkan dirinya merupakan seorang ASN dan tidak berpengalaman di bidang politik. Karena itu, dia tidak tertarik untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
“Saya kan ASN, tidak pengalaman, tidak pengalaman di bidang politik. Gimana?,” ujar Heru.(JR)
Penulis : red
Editor : red