bantenraya.co | TANGERANG
Kecintaan masyarakat Kabupaten Tangerang terhadap Sekda Maesyal Rasyid membuat popularitasnya di dalam bursa Pilkada Kabupaten Tangerang 2024 paling tinggi. Hal ini membuat kompetitor lawan politik Maesyal Rasyid ketar-ketir. Berbagai upaya mulai dilakukan untuk menjatuhkan pria yang biasa disapa Rudi Maesyal ini, salah satunya dengan adanya black campaign pemotongan video sambutan Camat Sindang Jaya Galih Prakosa yang disebar ke sosial media.
Camat Sindang Jaya, Galih Prakosa menyesalkan tindakan pemotongan rekaman suara sambutan dirinya saat menghadiri acara silaturahmi warga di salah satu majelis taklim di wilayahnya. Rekaman suara tersebut kemudian menyebar di medsos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Galih mengatakan, rekaman suara tersebut dipotong sehingga dirinya terkesan mensosialisasikan sosok Sekda Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid sebagai bakal calon bupati.
“Padahal, dalam sambutan tersebut tidak hanya biografi Pak Sekda yang saya sebutkan, tetapi semua bakal calon bupati yang sudah muncul ke publik saya paparkan masing-masing biografi nya,” kata Galih.
Menurut Galih, acara tersebut merupakan acara silaturahmi biasa. Ia membantah jika dirinya mensosialisasikan sosok Maesyal Rasyid saja di acara majelis taklim tersebut.
“Saya hadir di kediaman KH. Basri karena memang beliau mengundang saya untuk silaturahmi ke pondok pesantren beliau” ujarnya.
Galih menuturkan, saat dirinya dipersilahkan sambutan, mc acara tersebut sempat menanyakan terkait banyak nya baliho bakal calon bupati yang beredar di wilayah Desa Sindang Asih dan menanyakan profil masing-masing bakal calon bupati.
Oleh sebab itu, lanjut Galih, selain menyampaikan program-program pemerintah daerah dan tahapan pilkada, dalam sambutan itu dia juga menyampaikan biografi beberapa bakal calon bupati Tangerang yang sudah muncul ke publik.
“Jadi, dalam sambutan itu, saya juga memaparkan biografi pak Zulkarnain dan H. Mad Romli. Rekaman suara yang beredar itu sepertinya sudah direkasaya, seolah-olah saya hanya menyebutkan biografi pak Sekda Maesyal Rasyid saja,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Husna membenarkan bahwa Camat Sindang Jaya Galih Prakosa hadir dalam acara tersebut atas undangan . Pihak ponpes juga membantah jika Galih disebut hanya mensosialisasikan sosok Sekda Kabupaten Tangerang Maesyal Rasyid sebagai bakal calon bupati.
Perwakilan Ponpes Darul Husna, Muhil Mubarok memastikan bahwa rekaman suara Camat Sindang Jaya Galih Prakosa yang menyebar di media sosial itu, tidak utuh alias direkayasa.
“Kebetulan saya yang memandu jalan nya acara tersebut. Jadi, sebelum saya mempersilahkan pak Galih sambutan, saya sempat bertanya terkait banyak nya baliho calon bupati yang terpasang di desa sindang asih. Kemudian, saya meminta pak camat untuk memaparkan profil masing-masing bakal calon bupati tersebut,” kata Muhlil Mubarok kepada wartawan.
Ia menegaskan, ratusan jemaah yang hadir dalam acara tersebut menjadi saksi bahwa Camat Sindang Jaya Galih Prakosa dalam sambutanya tak hanya menyebutkan biografi Sekda Maesyal Rasyid. Galih, juga menyampaikan Biografi masing-masing bakal calon bupati mulai dari Zulkarnaen, H. Ombi sampai Maesyal Rasyid.
“Pak camat menyampaikan masing-masing biografi para bakal calon bupati mendatang itu atas permintaan kami. Tujuanya, agar jemaah yang hadir mengetahui profil para calon bupati Tangerang nanti,” paparnya.
Menurut Muhlil, dalam kesempatan itu, Galih lebih banyak menyampaikan program-program pembangunan yang sudah berjalan dan sedang proses di Kecamatan Sindang Jaya, menjaring aspirasi masyarakat termasuk memaparkan tahapan pilkada.
“Sekali lagi saya ingin meluruskan bahwa rekaman suara pak camat yang sengaja disebar itu, tidak utuh. Rekaman tersebut dipotong,” tandasnya. (*)
Penulis : ard
Editor : dwi teguh