Sekda Warning Dinas Pendidikan, Jangan Ada Anak Putus Sekolah Lagi

Senin, 13 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERANTAS PUTUS SEKOLAH: Kegiatan validasi data anak putus sekolah dan anak tidak sekolah yg digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Senin (13/11).

BERANTAS PUTUS SEKOLAH: Kegiatan validasi data anak putus sekolah dan anak tidak sekolah yg digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Senin (13/11).

bantenraya.co | TANGERANG

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid tidak ingin ada anak-anak putus sekolah. Hal tersebut diungkapkan Sekda saat membuka acara Sosialisasi, Verifikasi dan Validasi data anak putus sekolah dan anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Tangerang, di Hotel Yasmine Kecamatan Curug (13/11).

“Saya minta jangan terjadi lagi anak-anak di Kabupaten Tangerang yang putus sekolah karena pendidikan merupakan hal yang penting bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” kata Sekda Moch. Maesyal Rasyid

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekda menyambut baik dilaksanakannya sosialisasi, verifikasi dan validasi data anak putus sekolah dan anak tidak sekolah. Dari kegiatan tersebut nantinya akan didapat data valid jumlah anak putus sekolah dan tidak sekolah secara menyeluruh di Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, data valid tersebut akan memudahkan Dinas Pendidikan untuk melakukan pemetaan hambatan dan bagaimana menyelesaikannya.

“Saat ini telah berjalan pendataan secara menyeluruh melalui Pusdatin Kemendikbud dan Program Pendidikan Kesetaraan Tingkat Desa (Pakades) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Dengan Program Pakades ini akan kita kolaborasikan agar angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang segera dituntaskan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Banten Dan Jatim 'Teken' Perjanjian Dagang Serta Investasi

Sekda berharap semua peserta benar-benar mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh sehingga data anak putus sekolah dan tidak sekolah yang ada di desa dapat diverifikasi dan dipastikan apakah memang benar-benar putus sekolah.

“Saya berharap sosialisasi ini diikuti dengan baik oleh para operator, yang nantinya setiap desa dapat memiliki data yang akurat mengenai data pendidikan di desa, dan dapat mengentaskan angka putus sekolah di setiap desa,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Dadan Gandana mengungkapkan, menurut data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Oktober 2023, jumlah peserta didik yang dinyatakan Drop Out (DO), Lulus Tidak Melanjutkan (LTM), di Kabupaten Tangerang mencapai 21.829 peserta didik dari jenjang SD sampai dengan SMA. Untuk itu, Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) akan menyelenggarakan kegiatan penuntasan angka putus sekolah.

“Dinas Pendidikan berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang akan memberikan program beasiswa pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C yang diprioritaskan untuk anak usia 7 sampai dengan 21 tahun serta masyarakat usia diatasnya melalui program Pendidikan Kesetaraan Tingkat Desa (PAKADES) yang merupakan implementasi “Desa Peduli Pendidikan” yang telah dicanangkan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,” jelas Dadan Gandana.

Baca Juga :  Antisipasi Kejahatan Jalanan Jelang Nataru, Polresta Tangerang Kerahkan Tim Pendekar Raksa

Menurut Dadan, tingginya angka putus sekolah juga disebabkan karena tidak tercatatnya proses kepindahan peserta didik ke sistem Dapodik, yang tadinya dari pendidikan formal ke non formal seperti pesantren, serta mereka yang melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Kendala lainnya yang terjadi karena sekolah tidak menginput perpindahan atau sekolah lanjutan setelah mereka belajar di tingkat sebelumnya atau tidak terdaftarnya peserta didik di aplikasi Dapodik pada Kemendikbud atau EMIS di lingkup Kemenag seperti Pesantren Modern yang tidak mendaftarkan NPSN, Pesantren Salafiyah, atau bahkan SMP dan SMA Internasional yang tidak terdaftar di DAPODIK.

“Hal ini masih terjadi, masalah kesalahan menginput ataupun meneruskan kejenjang berikutnya yang tidak terkoneksi di sistem Dapodik, padahal mereka masih melanjutkan sekolah,” tandasnya. (*)

Penulis : ard

Editor : dwi teguh

Berita Terkait

Forhati Nasional Lepas Hewan Langka dan Tanam Mangrove di Ketapang Urban Aquaculture
SMPIT Al Itqon Balaraja, Raih Juara Umum di Event Natigasa Scout Festival Se-Jabodetabek
Transformasi Digital UMKM: Dosen FEB UMB Jakarta Latih Pelaku Usaha Indonesia Di Penang
SMK Gapura Pertiwi Terapkan Pendidikan Ketarunaan
Outing Class SDN Saga 1 Tidak Langgar Aturan, 9 Siswa Yatim Digratiskan
Alumni SMK Mandiri 02 Balaraja Diterima Kerja di Jepang
JMSI Goes To School: Latih Siswa MAN 1 Jadi Jurnalis Muda
Hebat Jasa, Siswa SMK Gapura Pertiwi Sudah Bekerja Sebelum Lulus Sekolah
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 14:58 WIB

Forhati Nasional Lepas Hewan Langka dan Tanam Mangrove di Ketapang Urban Aquaculture

Senin, 12 Mei 2025 - 08:43 WIB

SMPIT Al Itqon Balaraja, Raih Juara Umum di Event Natigasa Scout Festival Se-Jabodetabek

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:02 WIB

Transformasi Digital UMKM: Dosen FEB UMB Jakarta Latih Pelaku Usaha Indonesia Di Penang

Kamis, 8 Mei 2025 - 08:38 WIB

SMK Gapura Pertiwi Terapkan Pendidikan Ketarunaan

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:21 WIB

Outing Class SDN Saga 1 Tidak Langgar Aturan, 9 Siswa Yatim Digratiskan

Berita Terbaru

Tangerang Raya

Tarif Air Disesuaikan, PERUMDAM TKR Pastikan Layanan Tetap Prima

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:17 WIB

Trend Seleb

Alasan Kuat Masayu Anastasia  Belum Mau Nikah Lagi

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:57 WIB

Kesehatan

Kolaborasi Tangani Stunting Lewat Donat Canting

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:53 WIB