bantenraya.co | TANGERANG
Kepergian Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami ke Ibu Kota Inggris, London, selama 12 hari, di tengah isu bank milik Pemerintahan Provinsi Banten tersebut sedang tidak baik baik saja terus mendapat sorotan.
Jika sebelumnya pengamat kebijakan publik Banten Moch. Ojat Sudrajat mengatakan, sah sah saja seorang dirut bank pergi ke London jika dilakukan di waktu yang tepat dan situasi yang sedang menguntungkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Apapun alasanya, misal mengantarkan anak yang dapat beasiswa ke Lodon. Tapi apa iya sampai 12 hari,” kata Ojat balik bertanya.
Bahkan Ojat mengungkapkan, ada direksi baru Bank Banten konon belum pernah menjabat sebagai kepala cabang (kacab) bank manapun. ”Artinya, pengetahuan dan keahlian mereka di bidang perbankan patut diragukan,” cetusnya.
Pihaknya mengaku akan meminta informasi publik ke Bank Banten terkait profil (rekam jejak,termasuk jenjang karir) direksi baru Banten. Dari mulai dirut, direktur kepatuhan, dan direktur operasional.
“Saat ini saya akan meminta Informasi publik ke Bank Banten terkait profil para direksi Bank Banten, karena saya kebetulan adalah nasabah Bank Banten, dan saya dapat isu jika ada direksi yang diduga belum pernah menjabat sebagai Kepala Cabang,” ungkap Ojat, Senin (2/10/2023).
“Menurut saya hal ini penting, karena ketika pernah menjadi kacab maka fighting spirit untuk banknya akan terlihat. Bagaimana bisa memegang jabatan selevel direktur yang penuh tantangan sementara jadi kacab saja belum pernah,” sambungnya.
Dia menganalogikan, bagaimana mungkin seorang pemimpin redaksi di media massa, jika jadi wartawan saja belum pernah.”Ada nggak pemred di media massa yang belum pernah jadi wartawan,” kata Ojat balik bertanya.
Sementara akademisi dan juga ketua panitia seleksi (Pansel) Komisi Informasi Provinsi Banten, Yhanu Setyawan, meminta kepada sekretaris perusahaan atau manajemen agar menjelaskan saja ke publik, apa kepentingan dirut pergi ke London di tengah tengah banyak sorotan atas kinerja Bank Banten, agar tidak menjadi rumours yang spekulatif.
“Sebagai bentuk keterbukaan infomasi publik, sebaiknya sekretaris perusahaan atau manajemen menjelaskan kepada publik, dalam rangka apa dan berapa lama dirut bank Banten pergi ke London,” ujar Yhanu yang juga ahli hukum tata negara Universitas Lampung ini.
Dia berharap, direksi dan manajemen Bank Banten seharusnya memiliki cukup sensitifitas terhadap rumor yang berkaitan dengan Bank Banten, serta mampu menemukan formulasi yang tepat agar rumours yang berkembang itu tidak berdampak terhadap performa dan kinerja Bank Banten.
Sekretaris perusahaan atau Corporate Secretary Bank Banten Fery Fauzi yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, terkait adanya isu dirut Bank Banten pergi liburan ke London saat kinerja Bank Banten menurun, hingga berita ini ditulis belum merespon pesan yang dikirimkan meski pesan yang dikirimkan diduga sudah sudah dibaca dengan dua tanda centang.(*)
Penulis : red
Editor : dwi teguh